Anura
Ordo Anura terdiri dari sekitar 4000 spesies yang tersebar di seluruh
dunia. Sebenarnya, keberagaman Anura di dunia melebihi jumlah nama
(common name) yang dapat digunakan untuk membedakan mereka. Karakter
pembeda yang terdapat pada Anura adalah ketidakadaan ekor. Anura berasal
dari bahasa Yunani yaitu ”A” yang berarti tidak atau tanpa dan ”Uro”
yang berarti ekor (Pough et al., 1998).
Sebagian besar Anura
memiliki tubuh pendek, kepala besar dan empat tungkai yang berkembang
dengan baik. Panjang relatif dari tungkai depan dan tungkai belakang
Anura membuatnya dikelompokkan dalam kategori lokomotor. Spesies dengan
tungkai belakang yang pendek umumnya termasuk dalam golongan pelari
(runner), pejalan (walker) atau pelompat (hopper) sedangkan mereka yang
memiliki tungkai belakang panjang termasuk dalam golongan perenang
(swimmer) atau pelompat (jumper: dalam sekali lompatan jarak yang
ditempuh 10 kali panjang tubuh atau lebih). Di antara para pelompat,
tungkai belakang dengan otot yang besar dapat digolongkan sebagai
pelompat yang baik. Tungkai belakang yang panjang juga dihubungkan
dengan katak pemanjat (Pough et al., 1998).
Anura memiliki ciri
umum morfologi yang mudah dikenali. Katak (Ranidae) dan kodok
(Bufonidae) mudah dikenal dari bentuk tubuhnya yang tampak seperti
berjongkok dengan memiliki empat anggota gerak (tetrapoda) untuk
melompat (saltation). Struktur tulang Anura juga telah termodifikasi
dengan tidak sempurna menjadikannya ringan memudahkan untuk melompat.
Lehernya tidak jelas dan tidak memiliki ekor. Mata umumnya bulat dengan
pupil horizontal atau vertikal, dan memiliki kelopak mata yang dapat
ditutup. Mata Anura mampu membedakan warna namun tidak mampu membedakan
bentuk. Alat gerak depan (extremitas anterior) memiliki empat jari
sedangkan alat gerak belakang memiliki lima jari (pentadactylus), dengan
selaput renang (webb) yang terdapat antara jari-jari serta bervariasi
pada tiap jenisnya. Alat gerak belakang berkembang lebih baik, umumnya
lebih panjang dan kuat daripada yang depan. Tekstur kulit bervariasi
dari halus pada beberapa katak dan kasar berupa tonjolan-tonjolan kasar
pada kodok. Kulit tidak memiliki sisik, kulit selalu lembab dan basah
serta bersifat permeabel (Iskandar, 2002).
Berikut beberapa ciri-ciri umum lainnya dari anggota order Anura adalah:
1. Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yang anggota geraknya terduksi.
2.
Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia
yang pada ujung jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar,
contoh Xenopus sp.
3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil (biasanya beracun).
4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.
5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum.
6. Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium)
7. Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.
8. Merupakan hewan poikiloterm.
(Duellman and Trueb, 1986)
Pertahanan
diri pada Anura antara lain escape (melarikan diri) dengan cara
melompat atau berenang, yang kedua adalah melakukan kamuflase sesuai
dengan habitatnya (contoh seperti jenis megophryidae yang memiliki warna
seperti daun kering atau pada jenis rhacophoridae yang hidupnya
dipohon-pohon tinggi dan memiliki warna yang sama dengan daun), yang
ketiga adalah chemical defense yaitu dengan adanya kelenjar granuler
(mukosa dan racun) pada kulit, yang keempat adalah aposematisme (misal
pada jenis dendrobatidae yang biasanya berwarna mencolok (aposematik)),
menggembungkan badan dan mengangkat kaki belakang supaya kelihatan lebih
besar dan menyulitkan ketika akan dimakan serta yang terakhir adalah
dengan menggigit (misalnya Asterophrys turpicola dari Papua) (Zug,
1993).
Morfologi katak berbeda tergantung pada habitatnya. Katak
pohon seperti famili Rhacophoridae memiliki piringan (discs) pada ujung
jarinya untuk membantu dalam memanjat. Katak akuatik atau semi-akuatik
seperti famili Ranidae memiliki selaput diantara jari-jarinya untuk
membantu dalam berenang. Katak terestrial tidak memiliki selaput ataupun
piringan, tetapi cenderung memiliiki warna yang menyerupai serasah atau
lingkungan sekelilingnya, seperti pada genus Megophrys. Ukuran SVL
(snout vent length) Anura berkisar dari 1-35 cm, tetapi kebanyakan
berkisar antara 2-12 cm. Katak dan kodok tersebar pada seluruh benua
kecuali pada kedua kutub dan daerah gurun yang sangat kering, dengan
lebih dari 80% dari seluruh jenis terdapat di daerah tropik dan
sub-tropik. Berikut beberapa perbedaan antara katak dan kodok, yaitu:
Ciri-ciri katak (frog)
Kulit relatif halus dan basah
Extremitas posterior relatif panjang (sebagai lokomosi)
Postur tubuh ramping
Persatuan gelang panggul dan columna vertebralis menonjol
Ujung jari terdapat piringan
Bagian kepala tanpa pematang dan parotoid
Gelang bahu tipe firmisternal
Ciri-ciri kodok (toad)
Kulit relative kasar dan kering
Tungkai belakang relatif pendek
Postur tubuh tegap /kekar
Persatuan gelang panggul dan columna vertebralis tak menonjol
Ujung jari tidak ada piringan
Bagian kepala ada pematang dan parotoid
Gelang bahu tipe arciferal
Menurut
Iskandar (2002), Anura yang terdapat di Jawa terdiri dari 5 Family,
yaitu Bufonidae, Microhylidae, Megophryidae, Ranidae, dan Rhacophoridae.
Meskipun pada akhirnya ada 2 family lain yang juga ditemukan di
Indonesia yaitu Bombinatoridae dan Hylidae.
Family Megophrydae
Family
ini terdiri dari 6 genera (Leptobrachium, Leptobrachella, Leptolalax,
Megophrys, Ophryophryne, Scutiger) dengan spesies yang berjumlah sekitar
80 spesies. Distribusinya di daerah tropis dan subtropis Asia dari
Nepal sampai Filipina. Spesies anggota dari family ini berukuran kecil
hingga besar (15-120 mm SVL dewasa). Pada tengkorak, palatin kecil dan
memiliki sepasang frontoparietal. Facial nerve keluar melalui foramen
akustik anterior di dalam kapsul auditory. Columna vertebralis memiliki 8
presacral vertebra stegochordal yang kesemuanya amphicoel. Gelang bahu
bertipe archiferal dengan sternum yang berbeda. Fibula dan tibia menyatu
di bagian ujung proximal dan ujung distal (Zug et al., 2001).
Sebagian
besar anggota family ini menempati habitat lantai hutan dan kebanyakan
merupakan hewan yang tinggal di tepi aliran sungai. Amplexus inguinal,
telur diletakkan di dalam air dan kemudian menetas menjadi larva yang
hidup bebas. Spesies dari family ini menempati hutan di pegunungan
rendah atau dataran rendah (Zug et al., 2001).
Family ini termasuk
dalam sub order Pelobatidae. Hewan ini mempunyai lidah yang terletak
pada dasar bagian depan pharink dan dapat dijulurkan. Pupil mata
vertikal, mempunyai parasphenoid yang memanjang di samping tubuh.
Sentrum vertebraenya tipe stegochordal, tipe gelang bahu arciferal,
sacral diapophysis melebar. Katak ini menyebar luas pada belahan bumi
utara hingga Asia tenggara, termasuk Indonesia (Pough et al., 1998).
Family Bufonidae
Bufonidae
adalah kelompok hewan yang sangat unik jika dibandingkan dengan Anura
lain dikarenakan adanya organ Bidder yaitu suatu organ yang bersifat
ovary yang akan berkembang di bagian ujung anterior testis larva jantan.
Gigi hampir keseluruhan tidak ada, suatu kondisi yang jarang terjadi
pada “katak”. Glandula kutaneus utama, disebut sebagai kelenjar paratoid
terletak di bagian posterodorsal kepala, merupakan karakteristik dari
kebanyakan spesies Bufonidae. Presacral vertebrae procoel, tipe gelang
bahu archiferal atau tipe firmisternal termodifikasi. Tengkorak sangat
keras dan ditutupi oleh kulit yang mengeras (Pough et al., 1998).
Sebagian
besar spesies dari Bufonidae merupakan hewan terrestrial akan tetapi
ada juga yang semi akuatik (Ansonia) dan sedikit yang arboreal
(Pedostibes). Bufonidae tipe amplexusnya axillary, dan kebanyakan
mendepositkan rangkaian telur (seperti rantai) di kolam atau di aliran
sungai yang kemudian akan menetas menjadi larva yang hidup bebas (Pough
et al., 1998).
Bufonidae memiliki bentuk tubuh gemuk, kekar,
dengan empat tungkai dengan jari-jari yang melebar, melebar sebagian
atau bebas dan ujung jarinya tidak membentuk kuku, pada banyak genera
membentuk huruf “T”. Tipe gelang bahunya arciferal, epicoracoidnya
saling tumpang tindih dan sacral diapophysis melebar. Hewan ini
mempunyai penyebaran yang sangat luas, kecuali di Madagascar, Papua New
Guinea, dan Polynesia (Kampen,1923).
Family ini diperkirakan
mempunyai 380 jenis yang terbagi dalam 33 genera. Contoh: Bufo,
Dendrophrymcus, Atelopus, Melanophryncus, Oreophrynella, Nectophryne,
dan Nectophrynoides (Pough et al., 1998).
Family Ranidae
Family
ini termasuk dalam superfamily Ranoidea. Hewan ini dikenal dengan nama
“Katak” (Frogs) yang mudah dikenal dengan mempunyai kaki yang berkembang
baik, kaki belakang lebih panjang daripada kaki depan, yang berfungsi
untuk melompat. Katak ini penyebarannya luas, dapat dijumpai pada setiap
benua, kecuali Antartika. Hewan ini mempunyai gelang bahu yang
berkembang baik, tanpa tulang rawan, epicoracoidnya saling bertemu
ditengah (firmisternal). Sacral diapophysis silindris. Jari-jari kaki
lebar atau bebas, ujung jari lancip atau mebentuk piringan (discs),
tetapi jarang membentuk cakar dan tidak mempunyai tambahan intercalary
(Iskandar, 2002).
Tipe amplexus pada family ini sebagian besar
adalah axillary. Kebanyakan spesies meletakkan telurnya di dalam air dan
memberi makan pada berudunya (indirect development) akan tetapi pada
Anhydrophryne Afrika dan Ceratobtrachus Asia memiliki direct
development. Ukuran dan bentuk tubuh sangat beragam meskipun sebagian
besar memiliki ukuran tubuh yang kecil akan tetapi di dalam family ini
terdapat katak terbesar (yang diketahui) yaitu Conraua goliath yang
mencapai SVL 30 cm (Pough et al., 1998).
Ranidae ini diperkirakan
terdiri dari 700 lebih spesies yang diklasifikasikan dalam 46 genera
(contoh: Rana, Astylosternus, Petropedetes, Mantella, dan
Ceratobatracus). Persebaran geografisnya kosmopolit kecuali di daerah
ekstrem, bagian selatan Amerika Selatan, sebagian besar Australia dan
pulau-pulau kecil yang dikelilingi laut (Pough et al., 1998).
Family Rhacophoridae
Tipe
gelang bahu firmisternal, vertebrae procoel. Ada elemen interkalar pada
digiti. Amplexus bertipe axillary. Ukuran SVL tubuh bervariasi kurang
dari 20 mm hingga lebih dari 120 mm. Sebagian besar habitatnya arboreal
dan pada ujung jari kakinya terdapat disk. Tergolong dalam katak pohon
dunia lama. Meskipun begitu, ada juga Rhacophoridae yang terrestrial dan
disk-nya tidak berkembang. Beberapa spesies meletakkan telur di dalam
air dan memiliki berudu akuatik, akan tetapi ada juga beberapa genus
(Polypedates, Rhacophorus, Chiromantis) yang membuat sarang busa di air
atau pada vegetasi yang terletak di atas air. Chiromantis membuat sarang
pada cabang pohon, satu sarang busa ini dibuat oleh beberapa individu.
Kemudian busa akan mengeras untuk melindungi telur dari kekeringan
hingga telur menetas dan kemudian larva akan jatuh ke air yang ada di
bawahnya. Beberapa spesies yang lain menempatkan telur mereka di dalam
lubang pohon. Spesies dari genus Philautus meletakkan sekelompok kecil
telur di pepohonan dan kemudian telur akan mengalami perkembangan
langsung (direct development) (Pough et al., 1998).
Family Microhylidae
Family
ini memiliki persebaran yang luar di dunia meskipun persebarannya
diskontinyu. Distribusinya meliputi daerah tropis dan habitat yang
lembab. Kebanyakan berukuran kecil (<40 12-100="12-100" 1993="1993"
2="2" 3="3" ada="ada" amplexus="amplexus" anggota="anggota" atau="atau"
axillary="axillary" bagian="bagian" bahu="bahu" beberapa="beberapa"
berbintil-bintil.="berbintil-bintil." bergigi.="bergigi."
berudu="berudu" berukuran="berukuran" bervariasi="bervariasi"
biasanya="biasanya" br="br" dan="dan" dari="dari" dengan="dengan"
dikarakterisasi="dikarakterisasi" family="family"
firmisternal="firmisternal" gelang="gelang" gemuk="gemuk"
habitus="habitus" hingga="hingga" ini="ini" katak="katak" kecil="kecil"
kepala="kepala" keratinisasi.="keratinisasi." kulit="kulit"
lembut="lembut" lengkung="lengkung" maxilla="maxilla" median="median"
memiliki="memiliki" mengalami="mengalami" meskipun="meskipun" mm="mm"
mulutnya="mulutnya" mycrohylidae="mycrohylidae" palatal="palatal"
pendek="pendek" pohon.="pohon." premaxilla="premaxilla" rusuk="rusuk"
seperti="seperti" serta="serta" single="single" spesies="spesies"
spirakel="spirakel" svl="svl" tegap="tegap" tekstur="tekstur"
tidak="tidak" tipe="tipe" tubuh="tubuh" tulang="tulang"
tungaki="tungaki" ug="ug" unik="unik" vertebra="vertebra" yaitu="yaitu"
yang="yang"> Jari secara normal terpisah, ujung jari mungkin tidak
membentuk piringan dan tidak membentuk cakar. Sebagian besar anggota
family ini tidak memiliki gigi. Sacral diapophysis sedikit melebar.
Hewan ini hidup meliang di tanah atau tinggal dalam lubang tumbuhan.
Penyebarannya sangat luas pada daerah tropis. Anggota family ini
diperkirakan 315 spesies yang terbagi dalam 65 genera. Contoh:
Microhyla, Breviceps, Phrynomerus, Dyschopus, Hoplophryne, Gastrophryne,
Kaloula, dan Kalophrynus (Pough et al., 1998).
Comments
Post a Comment