Amphibia


Amphibia merupakan suatu class hewan vertebrata yang paling primitif. Spesies dari Amphibia yang masih eksis hingga sekarang termasuk dalam 3 kelompok yaitu Salamander (Urodela), Caecilian (Gymnophiona) dan Anura. Lebih dari 4600 spesies dari Amphibia dan masing-masing spesies memiliki perbedaan dalam bentuk tubuh, ukuran, ekologi serta tingkah lakunya (Duellman and Trueb, 1986).

Amphibia merupakan hewan yang memiliki kelembaban kulit cukup tinggi, kulit tidak ditutupi oleh rambut serta memiliki kemampuan hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti rangkap dan Bios yang berarti hidup. Karena itu Amphibia diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, Amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan (Zug, 1993).

Pada fase berudu Amphibia hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini Amphibia bergerak dengan kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada Anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat (Zug, 1993).

Amphibia modern dikelompokkan dalam LissAmphibia. Awalan liss- dalam kata LissAmphibia berarti halus/lembut, maksudnya merujuk pada kulit Amphibia yang tidak ditutupi oleh sisik (scaleless skin). Kurangnya perlindungan sisik pada kulit serta beberapa karakteristik lain pada kulit Amphibia mempengaruhi cara hidupnya antara lain adanya kelenjar hedonic (memproduksi feromon yang digunakan pada masa kawin) dan juga adanya chemical defense yang berupa racun (dihasilkan oleh kelenjar granuler). Dan yang paling penting dari struktur kulit Amphibia adalah permeabilitas kulit terhadap air. Kulit Amphibia merupakan tempat terjadinya pertukaran gas (pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida), dalam system biologi, permeabilitas terhadap gas tidak dapat dipisahkan dari permeabilitas terhadap air. Pada sebagian besar spesies Amphibia air menguap dengan cepat melalui kulit sehingga Amphibia akan mengalami dehidrasi dan beberapa jam kemudian Amphibia akan mati jika tidak dapat menemukan air (Pough et al., 1998).

Tingkat penguapan yang tinggi pada Amphibia sangat membatasi aktivitas mereka. Amphibia akan aktif hanya pada saat tingkat kelembaban tinggi dan kecepatan bertiup angin rendah sehingga tekanan evaporasi akan berkurang. Maka dari itu, sebagian besar Amphibia hanya aktif pada malam hari (terutama ketika hujan di malam hari) (Pough et al., 1998). 

Permeabilitas terhadap air juga memiliki peranan lain yang dapat mendukung kemampuan bertahan hidup dalam habitat yang kering seperti gurun. Amphibia tidak meminum air akan tetapi mereka menyerap air melalui kulit sehingga mereka bisa memperoleh air dari tanah yang lembab. Katak, kodok dan Salamander yang hidup di gurun menghabiskan waktu berbulan-bulan di dalam liang bawah tanah dan mengambil air dari tanah yang ada di sekitarnya untuk menjaga kestabilan air di dalam tubuhnya. Gurun tidak menyediakan air yang cukup untuk Amphibia sehingga jika mereka tidak memiliki kulit yang permeable terhadap air, mereka tidak akan dapat bertahan di habitat seperti ini (Pough et al., 1998).

Amphibia di alam menempati berbagai tipe habitat, sehingga Amphibia dapat dikelompokkan berdasarkan habitat dan kebiasaannya antara lain:
1. Terestrial : hidup di atas permukaan tanah.
2. Arboreal : kelompok yang hidup di atas pohon.
3. Akuatik : kelompok yang sepanjang hidupnya selalu terdapat di sekitar badan air.
4. Fossorial : kelompok yang hidup di dalam lubang-lubang tanah.

Para Herpetologis telah mengenal lebih dari 4000 spesies Amphibia dan terdiri dari 3 kelompok utama yaitu katak dan kodok (Anura), Salamander (Urodela), dan Caecilian (Apoda). Katak dan kodok merupakan Amphibia yang paling melimpah dimana terdapat lebih dari 3500 spesies.

Comments

Popular posts from this blog

Filsafat Ilmu

Ektoparasit pada Kucing Liar

Tugas Kuliah: Northern Blotting