Posts

Showing posts from November, 2013

(Terjemahan Journal) SUHU INKUBASI DAN RASIO JENIS KELAMIN PADA PENYU BELIMBING MALAYSIA Dermochelys coriacea

ABSTRAK Hasil studi rasio jenis kelamin Penyu Belimbing di Perlindungan Penyu Rantau Abang menyatakan bahwa penginkubasian telur pada pantai terbuka akan menghasilkan tetasan yang mayoritas berjenis kelamin betina, sedangkan penginkubasian telur yang dilakukan di dalam ruangan dengan suhu rata-rata tidak melebihi 29,21°C akan dihasilkan 100% tetasan jantan dan pada suhu inkubasi rata-rata 30,4°C akan diperoleh tetasan dengan jenis kelamin betina. Hasil penetasan dengan rasio 100% betina diperoleh dari penetasan telur di pantai dengan ukuran sarang yang bervariasi yaitu 25, 50, 75 dan 100 telur. Selama musim bertelur, pasir pada berbagai kedalaman sarang di sepanjang pantai pendaratan di Perlindungan Penyu Rantau Abang dan juga pasir di tiga pantai penetasan lain yang digunakan untuk pendaratan penyu memiliki suhu yang cukup tinggi sehingga diperoleh 100% tetasan betina. Kata kunci: Penyu Belimbing Malaysia, studi rasio jenis kelamin PENGANTAR Telah diketahui bahwa penentuan j

APLIKASI HARI PANJANG DAN GA3 MEMPERCEPAT PEMBUNGAAN AWAL PADA DUA AKSESI LILI LOKAL

Bunga Lili merupakan tanaman hias berumbi yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Lili disukai oleh konsumen baik sebagai bunga pot maupun bunga potong. Permintaan bunga potong termasuk lili di pasar domestik meningkat minimal 10% setiap tahun sehingga produksinya perlu ditingkatkan (Herlina 1988). Tanaman lili berasal dari daerah Himalaya (Baranova, 1996) . Tanaman ini mulai diperkenalkan di Indonesia pada abad ke-17, dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda dan ditanam pada dataran tinggi. Jenis lili yang diperkenalkan pertama kali di Indonesia masih belum diketahui (Soedjono, 1989) . Bunga lili termasuk dalam genus Lilium yang beranggotakan sekitar 80 spesies lili (Gonzales, 2005) . Aksesi bunga lili lokal yang digunakan pada penelitian ini adalah Lili Sukabumi ( L . longiflorum ) dan Lili Bandungan ( L. formosanum ). L. formosanum memiliki daun yang sempit, tipis dan runcing dengan bunga berwarna putih. Bunga tidak terlalu harum dan dihiasi dengan garis berwarna kemerahan a