Opini: Teori Konspirasi Covid-19 vs Science (Mungkin Part 1)

Mungkin banyak dari kalian yang familiar dengan teori konspirasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Teori ini sering disuarakan oleh beberapa influencers, misalnya Jerinx yang terus membahas tentang hal ini. Salah satu teori yang paling populer adalah bahwa virus severe acute respiratory syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) ini buatan manusia dan merupakan bio-weapon dari elit global. Siapakah yang dimaksud dengan elit global? Sejauh ini, nama yang paling sering disebutkan oleh pengikut teori konspirasi adalah Bill Gates, Dr Anthony Fauci, Rockefeller, Rothschild family, Hillary Clinton, dan beberapa nama lain yang katanya masuk dalam deretan top 1% orang terkaya di bumi, bahkan organisasi dunia seperti WHO dan PBB dituduh memihak elit global tersebut. Lantas, apakah tujuan mereka menciptakan bio-weapon ini? Di awal pandemi, pengikut konspirasi masih menyebutkan bahwa tujuan elit global ini adalah depopulasi manusia, it's all about control and playing God, something like that lah. Semakin ke sini, karena mortality rate Covid-19 cukup rendah, pengikut konspirasi mengatakan bahwa tujuan "pandemi buatan" ini menjadi agenda vaksinasi yang disisipi dengan implantasi microchips, yang lagi tujuannya untuk kontrol dan playing God. Beberapa juga menyebutkan tujuan "bisnis vaksin" karena it's all about money. "Follow the money" kalau kata mereka untuk mengetahui siapa yang ada di belakang pandemi ini. 

Sekarang kita lihat dari segi science dulu, apakah benar virus SARS-CoV-2 itu buatan? Sejauh ini, publikasi ilmiah yang pernah mempelajari tentang asal virus ini masih menyatakan bahwa mutasi virus ini bersifat alami. Berdasarkan salah satu correspondence dengan judul "The Proximal Origin of SARS-CoV-2" yang terbit di jurnal Nature Medicine pada Bulan Maret, simpulan dari studi mereka saya kutip sebagai berikut: "Our analyses clearly show that SARS-CoV-2 is not a laboratory construct or a purposefully manipulated virus". Penulis jurnal ini berasal dari 3 negara yaitu US, UK dan Australia, jadi bisa meminimalisir conflict of interest yang bersifat country-based. Publikasinya di Nature Medicine lho, itu bukan jurnal main-main, hanya penelitian-penelitian yang sangat berbobot yang bisa terbit di sana, kalau mau lihat informasi jurnalnya, bisa cek website SJR yang memuat ranking jurnal ilmiah. 

Prinsip dari ilmu pengetahuan itu bersifat dinamis, mengikuti perkembangan penelitian terkini. Suatu penelitian bisa benar untuk saat ini, tetapi ketika ada penelitian lain di tahun-tahun berikutnya yang membuktikan bahwa penelitian sebelumnya kurang tepat, maka yang diikuti adalah penelitian yang lebih baru. Nah, saat ini, belum ada publikasi ilmiah lain yang membuktikan bahwa analisis di jurnal yang saya sebutkan di atas itu salah, sehingga jurnal tersebut masih menjadi acuan saat ini. 

Lantas, publikasi ilmiah apakah yang diajukan oleh pengikut teori konspirasi? Sejauh yang saya tahu, untuk asal-usul virus yang kata mereka buatan, belum ada publikasi ilmiah yang mendukung. Sekitar Bulan Juni lalu, ada beberapa pengikut konspirasi yang mengajukan sebuah jurnal yang dibahas di artikel Forbes (link di sini). Saya sendiri sempat download jurnal yang dimaksud, yang jadi catatan adalah jurnal ini belum diterbitkan, ketika saya download di Bulan Juni, statusnya masih preprint. Dari hasil baca sekilas saya, di jurnal tersebut tidak disebutkan secara eksplisit bahwa virus ini buatan manusia. Perlu jadi catatan juga, yang menulis jurnal ini adalah pengembang vaksin yang intinya memberikan analisis struktur protein permukaan virus yang katanya sesuai dengan vaksin mereka, jadi ada conflict of interest di sini. Sampai saya menulis ini, saya belum cek lagi apakah jurnal tersebut sudah diterbitkan. Kalau menurut saya, jurnal tersebut juga tidak mendukung klaim bahwa virus ini buatan manusia.

Bagaimana dengan tuduhan pengikut konspirasi terhadap elit global? Apakah ada dasar faktual ilmiah. Salah satu "bukti" yang mereka ajukan adalah dokumen Rockefeller yang katanya tidak sengaja ter-publish di website-nya. Saya sendiri belum pernah membaca dokumen tersebut, tetapi kata mereka, isi dokumen ini mirip dengan pandemi yang terjadi sekarang ini. Menurut saya, hal ini belum cukup membuktikan klaim mereka, masih terkesan "cocoklogi". Belum lagi tuduhan mereka terhadap Bill Gates yang muncul hanya karena Bill Gates pernah presentasi tentang kemungkinan pandemi, begitu juga dengan Dr Fauci. 

Apakah pengikut konspirasi hanya mengajukan asumsi-asumsi saja? Tidak, mereka juga mengajukan beberapa nama dari bidang kedokteran seperti Andrew Kaufman, Judy Mikovits, dan beberapa nama lain, terkadang juga menggunakan jurnal ilmiah meskipun dari yang saya jumpai selama ini, digunakan secara tidak tepat dalam mendukung klaim mereka. Untuk hal ini, mungkin kita bahas di lain waktu. See ya!

Comments

Popular posts from this blog

Filsafat Ilmu

Ektoparasit pada Kucing Liar

Tugas Kuliah: Northern Blotting