Pankreas

Pankreas merupakan organ yang memiliki peranan dalam sistem pencernaan dan sistem endokrin. Pankreas terletak pada lekukan antara ventriculus dan duodenum. Organ ini berbentuk amorf memanjang dan berwarna agak merah muda. Secara umum, struktur terluar pankreas dibungkus oleh kapsula yang berupa jaringan ikat longgar yang tipis. Jaringan ikat tersebut juga menginervasi bagian dalam pankreas membentuk septa yang akan membagi pankreas ke dalam lobuli-lobuli. Di dalam lobuli-lobuli tersebut dapat ditemukan kelenjar-kelenjar asinar dan juga insula langerhans.

Pankreas dapat dikatakan sebagai organ ekso-endokrin karena di dalam organ ini, terdapat jaringan-jaringan yang memiliki peranan eksokrin dan ada pula yang memiliki peranan endokrin. Fungsi eksokrin dari kelenjar pankreas diwakili oleh kelenjar-kelenjar asinar yang tersusun atas sel-sel serosa dengan granula zimogen di permukaannya. Sel-sel pada kelenjar asinar berbentuk piramid dan jumlahnya berkisar 5-8 sel untuk satu kelenjar asinar. Kelenjar asinar ini tidak didukung oleh adanya sel-sel mioepitel. Ukuran lumen kelenjar asinar tergantung pada fase sekresi dan sering ditemukan sel-sel sentroasinar di bagian lumennya. Di antara kelenjar-kelenjar asinar terdapat jaringan ikat dan di dalamnya dapat dijumpai pembuluh darah dan limfa, saraf dan juga saluran keluar. Sel-sel serosa pada kelenjar asinar berperan dalam menghasilkan enzim-enzim pencernaan seperti protease, amilase, lipase, fosfolipase dan nuklease. Enzim-enzim tersebut disalurkan ke duodenum melalui sistem ductus yang ada pada pankreas yaitu ductus intercalata, ductus intralobularis, ductus interlobularis dan ductus pancreaticus yang bermuara pada duodenum. Sekresi enzim-enzim pencernaan tersebut dikontrol oleh adanya hormon sekretin dan kolesistokinin yang dihasilkan oleh sel-sel enteroendokrin pada tunika mucosa duodenum dan jejunum.

Fungsi endokrin pankreas terlihat pada insula langerhans. Insula langerhans merupakan mikroorgan endokrin yang multihormonal dan kaya dengan pembuluh darah. Struktur insula langerhans secara umum berupa kelompokan sel-sel yang membulat dan dikelilingi oleh kapsula dari serabut reticular. Insula langerhans tertanam di antara jaringan eksokrin pankreas. Sel-sel penyusun insula langerhans berbentuk poligonal ataupun membulat. Insula langerhans pada manusia umumnya berukuran antara 100-200 mikron dan mengandung beberapa ratus sel-sel. Pada pankreas manusia, dapat dijumpai lebih dari 1 juta insula langerhans. Pengamatan struktur mikroanatomi preparat insula langerhans dengan pewarnaan biasa (trichrome) dapat dibedakan 2 jenis sel yaitu sel a dan sel b, sedangkan dengan pewarnaan immunohistokimia, sel-sel pada insula langerhans dapat dibedakan menjadi 4 tipe yaitu sel A (glukagon), sel B (insulin), sel D (somatostatin) dan sel F/PP (pancreatic polypeptide). Sel-sel endokrin dan pembuluh darah pada insula langerhans disarafi oleh serabut saraf autonom. Saraf tersebut juga berperan sebagai bagian sistem kontrol insulin dan glukagon.

Sel A mengisi sekitar 20% dari insula langerhans dengan letak yang cenderung perifer. Sel-sel ini berperan dalam mensintesis glukagon. Glukagon memberikan aksi pada sel-sel target yang terdapat pada hati, jaringan lemak dan jaringan otot. Hormon ini akan dilepas ke dalam pembuluh darah ketika kadar gula di dalam darah menurun. Glukagon berperan untuk menaikkan kadar gula dalam darah baik melalui glikogenolisis ataupun lipolisis. Glikogenolisis merupakan proses pemecahan glikogen kembali menjadi glukosa, biasanya terjadi di hati dan jaringan otot yang sel-selnya memiliki kemampuan sebagai penyimpan glikogen. Lipolisis merupakan proses pemecahan lipid menjadi glukosa, hal ini terjadi di dalam adiposit. Akibat adanya lipolisis dan glikogenolisis, glukosa yang diperoleh akan dilepas ke dalam darah sehingga kadar gula darah akan kembali normal. Setelah kadar gula darah kembali normal, sekresi glukagon akan dihentikan oleh adanya somatostatin yang dihasilkan oleh sel D.

Sel B merupakan sel yang paling banyak ditemukan pada insula langerhans, yaitu hampir mengisi 70% dari insula langerhans. Sel B cenderung ditemukan di daerah tengah insula langerhans. Hormon yang dihasilkan adalah insulin dan akan dilepas ke pembuluh darah ketika kondisi kadar gula darah melebihi kadar normal. Jaringan ataupun organ target dari hormon ini adalah semua sel-sel tubuh kecuali sel-sel otak, ren, epitel saluran pencernaan dan sel-sel darah merah. Insulin memfasilitasi pengambilan glukosa darah oleh sel-sel target dan menstimulasi pembentukan serta penyimpanan lipid dan glikogen. Karena glukosa darah diambil oleh sel-sel target, maka kadar gula darah akan menurun ke kondisi normal kembali. Setelah normal, sekresi insulin akan dihentikan.

Sel D menempati sekitar 5% insula langerhans dan letaknya tersebar. Sel-sel ini menghasilkan hormon somatostatin yang berfungsi untuk menghambat sekresi glukagon dan insulin melalui aksi parakrin lokal. Sel target dari hormon ini adalah sel A, sel B dan sel epitel pencernaan.

Tipe sel keempat yang dapat ditemui pada insula langerhans pankreas adalah sel F (PP). Sel-sel ini jarang ditemukan dan letaknya tersebar. Hormon yang dihasilkan berupa polipeptida pankreas. Polipeptida pankreas bekerja pada organ target yaitu vesica fellea, pankreas dan (kemungkinan) traktus gastrointestinal. Hormon ini berfungsi untuk menghambat kontraksi vesica fellea, mengatur produksi beberapa enzim pankreas dan (kemungkinan) mengatur penyerapan nutrien pada saluran pencernaan.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Filsafat Ilmu

Ektoparasit pada Kucing Liar

Tugas Kuliah: Northern Blotting